Minggu, 01 Januari 2012

Pendapatan Kabupaten Kerinci Naik Rp 17 Miliar


Tribun Jambi - Minggu, 1 Januari 2012 23:18 WIB
Share |

Laporan wartawan Tribun Jambi Edi Januar
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI-Pendapatan Kabupaten Kerinci kembali mengalami peningkatan. Namun sektor pariwisata belum maksimal memberikan kontribusi ke kas daerah. Berdasar data Bappeda Kerinci, pendapatan 2012 naik menjadi Rp 627.648.953 dari sebelumnya Rp 609.705.834 (2011).

Kepala Bappeda Kabupaten Kerinci, Erwan mengatakan, dari 5 item pendapatan, hanya dua poin mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Yakni pendapatan dari bagi hasil pajak dan atau bukan pajak, serta pendapatan lain-lain daerah yang sah.

"Untuk PAD naik sebanyak 1,4 M dari 31,5 M, pedapatan dari dana Perimbangan bagi hasil pajak / bukan pajak turun 2,7 M dari 67,5 M, Dana Alokasi Umum naik 73,5 M dari 369 M, Dana Alokasi Khusus naik 7,6 M dari 48,9 M, serta pendapatan lain-lain daerah yang sah mengalami penurunan drastis yaitu turun 61,9 M dari 92,6 M,” jelas Erwan.

Ia mengatakan, turun drastisnya pendapata lain-lain daerah yang sah dikarenakan pada tahun 2012 pendatan lain-lain daerah yang sah tersebut tidak termasuk dana BOS, sementara tahun sebelumnya masih termasuk dana BOS. Di sisi lain, Kerinci yang terkenal dengan objek wisata yang indah dan memukau, ternyata tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, buktinya dari sektor pariwisata, Kerinci hanya bisa menargetkan PAD sebesar 100 juta.

Angka ini tidak sebanding dengan jumlah objek wisata di Kerinci. Informasi dari sumber Tribun, pada tahun 2011 lalu target PAD dari sektor pariwisata hanya Rp 150 juta. Namun, yang tercapai hanya 50 persen saja, yakni sebanyak Rp 75 juta. "Hal tersebut karena tidak profesionalnya pengelolaan pariwisata,” terang Sumber Tribun.

Kondisi itu mengundang perhatian tokoh Kerinci di rantau. Herman Mukhtar, putra daerah Kerinci yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi di Kota Bandung, menyayangkan kondisi itu.

"Sayang sekali jika PAD dari pariwisata cuma 100 juta, padahal wisata di Kerinci sangat diandalkan, bahkan Gubernur Jambi dimana-mana selalu mengatakan bahwa objek wisata di Jambi itu paling banyak di Kerinci. Ini perlu perhatian kita bersama- sama,” ujar Ketua Tim Pengembangan Ekonomi Kota Bandung.

Ia menambahkan, kurangnya minat wisatawan ke Kerinci, disebabkan kondisi infrastruktur jalan di Kerinci yang masih tergolong parah, selain itu masih minimnya promosi wisata yang dilakukan oleh Pemkab Kerinci. "Infrastruktur jalan harus kita perhatikan terlebih dahulu, karena jalanlah sebagai kendala utama. Kemudian sistem promosi pariwisata perlu digenjot.

Menurut saya Festifal Danau Kerinci sudah tidak perlu lagi dilaksanakan, lebih kita melakukan Kerinci Travel and Tour, dengan mengundang wisatawan dari luar dan dalam negeri, serta menampilkan atraksi kebudayaan dari luar dan dalam negeri. Biayanya tidak terlalu banyak, namun hasilnya sangat memuaskan, wisata Kerinci akan semakin dikenal,”